Flash News
Diberdayakan oleh Blogger.
Mail Instagram Pinterest RSS
Siapa Romadhon?

TERPILIH RUNNER UP DALAM AJANG PUPUS UNIKAMA 2025, MAHASISWA PRODI PPKn DAPAT PESAN KHUSUS DARI DOSENNYA

Mr.Dont – Kemeriahan dan antusiasme penonton menyelimuti Aula Sarwakirti, saat malam grand final Pemilihan Putra Putri Kampus Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Pupus Unikama) 2025 digelar, Sabtu (10/5/2025). Acara akbar yang menjadi puncak dari rangkaian proses seleksi panjang ini, berhasil memukau ratusan hadirin yang terdiri dari mahasiswa, dosen, perwakilan Putra Putri Kampus Malang Raya, Dewan Juri, para sponshorsip, serta tamu undangan penting lainnya. Kegiatan Grand Final Pemilihan Putra Putri Kampus Unikama 2025 dibuka langsung oleh Rektor, Dr. Sudi Dul Aji, M.Si. Dalam sambutan pembukaannya, Pria asal Singosari Malang menuturkan ajang bergengsi ini bukan semata karena kecantikan dan ketampanan semata, namun mereka juga dituntut memliki wawasan yang luas, jejaring yang kuat, dan yang tak kalah penting memiliki kemampuan intelektual yang merepresentasikan kampus multikultural. Lebih lanjut, Sudi seleksi yang ketat ini tentu menjadi pengalaman panjang yang berarti selama kuliah di Unikama. “pengalaman bisa saudara tularkan kepada mahasiswa yang lain, bahwa seleksi tak hanya mengandalkan fisik saja, tapi berbagai aspek pun menjadi penentuan untuk masuk grand final”, imbuhnya.
Setelah melalui berbagai tahapan penilaian yang ketat, 2 mahasiswa perwakila Program Studi PPKn masuk grand final. Mahasiswa semester 4 Yustina Sriyani Muliawati dan Miftah Amalia terplih sebagai Runner I dan II dalam ajang bergengsi 2 tahunan ini. Keduanya berhasil memikat hati para juri dengan kecerdasan, kemampuan komunikasi yang luar biasa, bakat yang memukau, serta visi dan misi yang kuat untuk memajukan kampus dan masyarakat. Saat wawancara, Tata panggilan Miftah Amalia menuturkan motivasi saya ikut seleksi ini untuk mengembangkan potensi diri, memperluas relasi dan menambah pengalaman. Perempuan berkerudung asal Lumajang menambahkan, selain itu saya rasa ajang ini merupakan wadah yang tepat untuk menunjukkan kemampuan saya dalam public speaking sekaligus mengasah kepemimpinan. Untuk masuk dalam grand final setiap peserta mengikti setiap tahapan. Tahap pertama, pendaftaran dan pengumpulan berkas-berkas kemudian seleksi untuk memasuki tahapan interview. Setelah lolos, lanjut seleksi tahap kedua tes tulis dan FGD. Setelah itu, pengumuman finalis untuk dikarantina dan menampilkan bakatnya dan setelah semua tahapan tersebut tibalah acara puncak yaitu grand final.
Sementara, Riyani mahasiswa asal NTT mengatakan peserta yang mengikuti seleksi tahap 1 sekitar 50 orang dan itu setelah diseleksi internal oleh putra putri kampus tahun 2023. “Saya sangat bersyukur, bangga, terharu dan rasanya tidak percaya bisa masuk top 3 dan menjadi runner up I. Ini bukan hanya hasil dari usaha pribadi, tetapi juga dukungan dari keluarga, teman, dan para pembimbing yang terus memotivasi saya”, ujar perempuan yang juga Ketua Umum UKM Perisai Diri. Apresiasi pun datang dari Dosen Pengampu Pendidikan Anti Korupsi, Romadhon. Pria khas kopyah merah mengingatkan ajang ini adalah investasi jangka panjang bagi pengembangan diri agar menjadi pribadi yang berintegritas. Ia berharap para putra putri kampus, wabil khusus delegasi dari Prodi PPKn senantiasa menjunjung tinggi Pancasila sekaligus nilai-nilai anti korupsi agar menjadi lulusan yang mampu menjawab tantangan di masyarakat nanti. (mr.Dont)