Flash News
Diberdayakan oleh Blogger.
Mail Instagram Pinterest RSS
Siapa Romadhon?

MONEV KKN UNIKAMA, POTENSI DESA PELUANG JADI BUMDes






Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Kanjuruhan Malang (unikama) telah berjalan dua pekan. Kegiatan yang telah diprogramkan beberapa telah dilaksanakan. Hal ini perlu dilakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Sebagian bagian tak terpisahkan dari KKN, maka LPPM telah menyusun jadwal Monev diberbagai lokasi. Kegiatan Monev ini berlangsung dari tanggal 8-11 Agustus 2018 di 3 Kecamatan Kabupaten Malang.

Rombongan tim Monev yang terdiri dari Dr. Enike Dwi Kusumawati, M.P, Ramli Akbar, M.Pd, dan Romadhon, M.Pd ini melakukan Monev di 3 Desa di Kecamatan Ampelgading, Jum’at (10/8). Monev pertama kita akan berkunjung ke Desa Argoyuwono, tutur Romadhon. Kegiatan monev dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan, termasuk temuan potensi desa yang bisa kita backup untuk dijadikan Badan Usaha Milik Desa (BUMdes), ungkapnya. Sehingga pelaksanaan KKN ini berkelanjutan hingga potensi desa betul-betul memberikan kebermanfaatan bagi warga, harapnya.

Dr. Enike Dwi Kusumawati, M.P saat Monev di Desa Argoyuwono mengatakan, KKN di desa ini cukup produktif, mereka (peserta KKN, red) menggagas ekowisata yang cukup potensial untuk kedepannya. ‘Ekowisata seperti Pamanfaatan Hutan Pinus, Candi Jawar menjadi program utama selain air bersih yang berasal dari sumber setempat’, ucap perempuan berkerudung asal Donomulyo Malang.

Keberadaan air bersih ini telah dilakukan penelitan di laboratorium 2017 lalu, sehingga tahun ini direncanakan akan kita kemas dalam gelas seperti air mineral biasanya, ungkap Koorditor Desa Cindy Dewi Kristanti

Setelah dari Argoyuwono, rombongan langsung menuju Desa Mulyoasri langsung ditemui di Balai Desa. ‘Desa ini cukup potensial juga, tak kalah dengan desa yang tadi’, kata Ramli Akbar yang ikut dalam rombongan. Pria yang juga Kabag. Kemahasiswaan Bidang Minat Bakat ini menjelaskan, potensi desa ini variatif, kemarin mereka buat kurma salak dengan warga sekitar posko mereka, dan hasilnya enak sekali, aroma salaknya masih terasa. ‘Kami sudah menghimbau hal seperti ini sangat bisa untuk dijadikan BUMDes, sehingga langkah selanjutnya mereka membuat proposal untuk diusulkan ke dinas terkait, bebernya. Tak hanya kurma salak, mereka juga mendirikan Taman Baca Masyarakat dan pemmanfaatan salah satu peninggalan sejarah yakni Candi Purbakala, tambah Dosen PAUD ini.

Selain itu, rombongan juga ke Desa Tamansari, Desa yang berada diatas 2 desa tadi. Desa ini berada didataran yang cukup tinggi, dinginnya sangat terasa, tutur Enike sebelum menemui mereka. Dekan Fakultas Peternakan ini mengapresiasi atas apa yang telah dilakukan mahasiswa tahun ini, termasuk pengolahan Buah Kesemek yang siap dipasarkan. Pasalnya, selama ini Buah Kesemek selama ini hanya dijual kiloan yang hanya 700 rupiah perkilo. Nah, lanjutnya, sekarang adanya pendampingan dari mahasiswa KKN ini nilai jual bisa lebih tinggi, ungkapnya.

Disamping itu, ada pelatihan dan pendampingan pembuatan Kopi Arabika yang berkejasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Malang. Ia pun memanfaatkan waktu berkunjung untuk mencari peternak kambing. Rencana akan kerjasama dengan desa yang potensi ternak kambingnya cukup signifikan, katanya. ‘Program ini terkait dengan program pengabdian Kemenristek Dikti yakni Program Pengembangan Unit Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) dan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) yang memerlukan bibit kambing unggul serta pupuk organik maupun olahan susu kambing, sehingga saling memberikan manfaat untuk semua’, beber Doktor Bidang Peternakan ini. (mr.dont)