Flash News
Diberdayakan oleh Blogger.
Mail Instagram Pinterest RSS
Siapa Romadhon?

DEKAN FIP UNIKAMA, CICILIA GANDENG 2 NEGARA UNTUK KOLABORASI STRATEGIS DALAM MERANCANG SISTEM PENDIDIKAN YANG ADAPTIF

MR.DONT: Kearifan lokal mencerminkan identitas, nilai-nilai, serta tradisi yang diwariskan secara turun temurun dalam masyarakat. Dalam konteks pendidikan, kearifan lokal dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang kontekstual dan bermakna, yang mampu membentuk karakter siswa secara holistik. Berangkat dari pemikiran tersebut, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) menggelar International Conference on Technopedagogy and Local Wisdom (ICTL) 2025. Kegiatan yang akan dilaksanakan Kamis, besok (8/Mei/2025) menghadirkan narasumber pakar pendidikan dari 2 Negara. Dr. Ravinesh Rohit Prasad sebagai narasumber dari Fiji National University, Japan. Sementara, Narasumber dari Malaysia Dr. Fonny Dameaty Hutagalung dari Malaya University Malaysia akan turut menyukseskan kegiatan ICTL tersebut.
Ditemui, usai rapat koordinasi panitia, Rabu Siang (7/Mei/2025) Dr. Suwito, M.Pd selaku Ketua Pelaksana menuturkan, kegiatan ini bagian dari merawat tradisi akademik di FIP yang mencoba mengkaji isu-isu pendidikan dengan mengedepankan kearifan lokal. “Tentu, tujuannya menjadi wadah akademik yang memfasilitasi pertukaran gagasan, temuan riset, dan praktik terbaik antara akademisi, peneliti, pendidik, serta praktisi dari berbagai Negara” bebernya. Pria yang juga Ketua Program Studi Pendidikan Geografi menambahkan pengembangan pendekatan pembelajaran berbasis teknologi (technopedagogy) saat ini harus terintegrasi dengan nilai-nilai kearifan lokal. Antusiasme peserta mencapai sekitar 370-an baik dari internal maupun eksternal. Beberapa mahasiswa dari UTEM Malaysia menjadi partisipan paper dalam ICTL kali ini. Kegiatan yang akan berlangsung di Aula Sarwakirti ini sekaligus memperingati Dies Natalis ke – 68 Unikama Tahun 2025. Dr. Cicilia Ika Rahayu Nita, M.Pd, selaku Dekan FIP menegaskan kegiatan ini diharapkan lahir inovasi dan kolaborasi strategis dalam merancang sistem pendidikan yang adaptif, relevan dengan konteks budaya, serta mampu menjawab tantangan global di era digital, guna memperkuat kualitas pendidikan yang berakar pada identitas bangsa namun terbuka terhadap perkembangan zaman.
Sementara, Romadhon Humas Kepanitiian menyebutkan berberapa pihak ikut serta mendukung kegiatan ini, seperti; Persada, Air Mineral Alamo, Maxim, Malang Music Course, Syakila Fotocopy, hingga Ridho Advertising. Termasuk kelima Program Studi, seperti PPKn, Pendidikan Geografi, Bimbingan Konseling, PG-PAUD, PGSD, dan PPG pun ikut menyukseskan gelaran tahunan ini. (Mr. Don’t)